Hello,
Ini bukan kali pertama saya membuat penulisan pada platform buku digital, maka mari kenali saya lebih dalam.
Nama saya Ahmad Moesyaffa Arkan, dengan ragam nama panggilan yang biasa teman-teman panggil kepada saya. Saya lahir di Manado tahun 2001, lalu tumbuh dan besar di kota yang akhirnya menjadi bagian dari banyak hasil pemikiran saya, yaitu Jakarta.
Saya mengikuti perkuliahan di Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) sejak tahun 2019, jangka waktu yang pas untuk mahasiswa se-angkatan saya untuk lulus tahun ini, namun tidak dengan saya. Seperti siswa pada umumnya, saya lulus tepat 12 tahun masa pendidikan tanpa halangan. Saya lulus dari SMK Negeri 29 Penerbangan Jakarta, dengan jurusan Elektronika Industri. Merupakan hal yang cukup mengenaskan bagi saya untuk meninggalkan fokus ilmu tersebut dan mendalami ilmu baru pada penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2019. Bukan tanpa alasan, saya memulai perjalanan sebagai Graffiti Artist sejak tahun 2014. Berbekal rasa yang muncul dari dalam hati sejak usia dini tentang anugerah yang Tuhan limpahkan terhadap kemampuan tangan kanan saya untuk terus menggores garis demi garis. Berusaha mengenal lebih dalam tentang dunia yang akan saya hadapi melalui internet, juga cukup membuat saya sedikit mengenal sedikit beranda blog para graffiti artist di pertengahan tahun 2000-an seperti Mr. Wormo, Send Seva, Emilrale. Juga beberapa platform digital lain seperti Facebook, Twitter, dan juga Instagram.
Setelah lulus sekolah, terbesit keinginan saya untuk ikut dalam seleksi pemilihan kampus negeri. Karena saya cukup mengidamkan dua kampus besar seperti ISI Jogja dan ITB. Namun dengan banyak pertimbangan, saya memutuskan untuk menempuh pendidikan jalur swasta. Maka dengan ini menjadi alasan mengapa saya berada di kampus ini. Namun ternyata semua tak terlihat semudah pertimbangan-pertimbangan saya. Masuknya Covid-19 menjadi titik awal dari makin terombang-ambingnya diri saya, juga nasib perkuliahan saya. Di tahun 2020 akhir, tepat saya memasuki semester 2, saya mengharuskan diri saya untuk berhenti dan minggat dari bangku kampus, dan memulai tujuan baru yang belum saya temukan.
Singkat sejak saya cuti atau mencutikan diri yang menghasilkan tunggakan perkuliahan saya yang ternyata menumpuk, saya bekerja pada 3 bidang yang berbeda. Retail Fashion, FnB, dan berakhir pada Galeri Seni yang hingga sekarang saya jalani. Sejak cutinya saya dari kampus, saya bekerja sebagai Gallery Sitter & Art Handler. Dan dari sana pula saya mendapat banyak relasi, mulai dari Pemilik Galeri, Kurator, Kolektor, Seniman, Illustrator, Komikus, dan beberapa orang yang terlibat dalam dunia seni. Saya juga merupakan salah satu kandidat yang ditarik langsung oleh Heri Pemad pada event seni tahunan di Jogja, yaitu Artjog. Sedikit flexing, namun bagi saya itu merupakan pencapaian dan juga pelajaran bagi diri saya untuk tetap berjalan meski kaki sedikit gemetaran. Kalimat di atas merupakan klarifikasi mengapa ada NPM 2019 pada kelas ini.
Dan cukup jelas bagi saya mengapa saya memilih DKV sebagai langkah dan juga mungkin pelabuhan bagi saya, karena memaknai perkembangan zaman bagi saya DKV merupakan pilihan yang tepat dari 2 pilihan saya yaitu DKV dan Seni Rupa. Mengikuti pola pada beberapa pilihan saya dari awal, saya akan tetap terus menjadi Graffiti Artist dan juga mendalami ilmu desain yang akan sama kombinasikan menjadi sesuatu yang dapat saya hasilkan dengan lebih maksimal. Dengan banyaknya sub fokus pada DKV tentu merupakan kiat saya untuk memilih mendalami bagian-bagian mana saja yang ada dalam DKV untuk langkah saya kedepannya. Namun sejauh yang saya harapkan, saya akan berada dalam level yang lebih baik lagi dalam mengeksplorasi bentuk karya saya kedepannya.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar